You are currently viewing Pump Maintenance

Pump Maintenance

Semua orang setuju bahwa reactive maintenance adalah strategi terburuk dalam menjaga keandalan pompa. Melakukan perbaikan peralatan hanya setelah mengalami kerusakan bisa mengakibatkan downtime yang tak terduga, keadaan darurat, pengeluaran biaya tiba-tiba, lembur, dan penggantian suku cadang yang mahal.

Strategi maintenance pompa yang terbaik bukanlah melakukan preventive maintenance saja atau predictive maintenance saja, melainkan kombinasi keduanya yang diterapkan secara strategis.

Banyak operator sangat bergantung pada reactive maintenance daripada mencegah dan merencanakan perbaikan di masa mendatang.

Program preventive maintenance dan predictive maintenance akan memperpanjang masa pakai peralatan secara keseluruhan dan menghasilkan lebih sedikit kerusakan yang tidak direncanakan. Pilihannya

bukanlah salah satu atau yang lainnya, sebaiknya adalah kombinasi dari keduanya.
Tidak semua pompa sama pentingnya dalam proses produksi, jadi tidak semua pompa harus menerima rencana perawatan yang sama. Tidaklah begitu perlu untuk menghabiskan waktu dan uang untuk analisis getaran untuk pompa dalam aplikasi yang tidak penting.

Sebelum membuat rencana perawatan, masukkan pompa ke dalam kategori. Ini akan membantu menentukan berapa banyak waktu dan uang untuk diinvestasikan pada masing-masing peralatan. Berikut ini contoh kategori yang dapat dipilih:

  • Critical – masukkan pompa dalam kategori ini jika:
    • Menimbulkan bencana pada fasilitas atau proses bila pompa mati
    • Kegagalan pompa meninmbulkan efek yang berbahaya atau dapat menimbulkan kematian
    • Dapat menimbulkan terjadinya pelanggaran peraturan pemerintah
    • Tidak ada cadangan (backup)
  • Essential – Jika pompa mati akan menimbulkan:
    • Berhentinya produksi
    • Suku cadang kemungkinan tidak tersedia atau pengadaannya memerlukan waktu yang cukup lama
  • Non-Essential
    • Tersedia pompa cadangan
    • Pompa beroperasi pada aplikasi yang tidak begitu penting

Perawatan pompa secara teratur akan memperpanjang umur pompa anda. Jika pompa dirawat dengan baik, suku cadang yang rutin perlu diganti biasanya adalah suku cadang nilainya lebih murah.

PUMP PREVENTIVE MAINTENANCE

Preventive maintenance merupakan perawatan terjadwal untuk pompa atau peralatan lainnya. Umumnya, ini mencakup pemeliharaan rutin, seperti kalibrasi peralatan, pelumasan, penggantian oli, dan analisa.

Salah satu cara terbesar untuk mencegah kegagalan adalah memastikan peralatan pompa anda dalam kondisi alignment yang baik dan tidak ada unbalance. Misalignment dan unbalance adalah dua masalah yang paling umum yang perlu diperhatikan untuk peralatan berputar. Hingga 50% kerusakan pada mesin yang berputar secara langsung terkait dengan misalignment. Misalignment dapat menyebabkan peningkatan getaran, kerusakan seal dan bearing yang terlalu cepat, dan peningkatan konsumsi daya. Pompa yang unbalance menyebabkan masalah serupa, seperti getaran, yang dapat dengan mudah dihindari dengan tindakan perawatan pencegahan yang tepat.

Aktifitas preventive maintenance pada pompa biasanya mencakup hal-hal berikut:

  • Pemeriksaan suhu bearing, pelumas, and getaran
  • Memastikan mechanical seals tidak bocor, atau kebocoran gland packing pada rate 40-60 drops/min
  • Pastikan getaran secara keseluruhan dalam kondisi baik secara terukur, visual, suara, dan sentuhan.
  • Pemeriksaan discharge pressure untuk memastikan pembacaan pada alat ukur masih dalam tingkat yang dapat diterima.

Setiap tiga bulan, lakukan pemeriksaan item berikut:

  • Peralatan pondasi – periksa kekencangan anchor bolts
  • Untuk peralatan berpelumas oil atau grease, ganti pelumas setiap tiga bulan atau 2000 jam operasi, mana saja yang tercapai lebih dahulu.
  • Periksa shaft alignment – percaya atau tidak, shaft alignment dapat berubah! Thermal growth dan pergerakan mesin  dapat menyebabkan pompa mengalami misalligment kembali.
  • Lakukan penambahan atau penggantian grease kembali pada bearing motor sesuai dengan petunjuk dari pabrikan.

Hal-hal di atas adalah checklist secara umum. Lebih lengkapnya dapat merujuk ke Installation & Operating Manual (IOM) masing-masing pompa.

PUMP PREDICTIVE MAINTENANCE

Predictive maintenance adalah kegiatan pemiliharaan dengan pemantauan peforma operasi pompa untuk mendeteksi perubahan atau tren yang berfungsi sebagai indikasi awal dari kondisi yang perlu ditangani. Dalam kasus pompa, item utama yang dapat dipantau adalah getaran, konsumsi daya, waktu kerja, dan kelurannya.


Predictive maintenance digunakan untuk memantau kondisi pompa dari waktu ke waktu. Analisis getaran misalnya, mengukur getaran peralatan saat masih digunakan. Hal ini memungkinkan teknisi untuk melihat perubahan getaran dari waktu ke waktu untuk memprediksi kapan masalah dapat terjadi, dan mengapa.


Predictive maintenace harus menjadi bagian dari perawatan rutin untuk pompa dan peralatan berputar yang sama sekali tidak bisa diberhetikan operasinya. Operator dan maintenance manager dapat memprediksi kondisi ke depan untuk pompa yang sedang berjalan saat ini. Ini memungkinkan mereka untuk merencanakan perbaikan dan menghindari downtime yang tidak terduga.